Wednesday, October 14, 2015

Gojek VS Ojek pangkalan

Jasa layanan angkutan ojek sepeda motor berbasis aplikasi di telepon seluler seperti GoJek dan Grab Bike, semakin diminati oleh para pengojek konvensional berkat tawaran penghasilan yang lebih tinggi. Namun tawaran tersebut ternyata tidak membuat sejumlah pengemudi ojek pangkalan mau bergabung.

Babe, seorang pengemudi ojek pangkalan di daerah Mampang, Jakarta Selatan, mengaku tidak berminat bergabung dengan GoJek karena dia tidak mengerti cara mengoperasikan telepon seluler. “Katanya terima pesanannya harus pake hape, saya enggak ngerti cara pakainya,” ujarnya kepadaTempo, Rabu, 29 Juli 2015. 

Dalam sistem layanan GoJek, tidak hanya pelanggan yang menggunakan aplikasi di telepon seluler untuk memesan. Namun pengemudi juga menggunakan aplikasi serupa untuk menerima permintaan pelanggan.

Babe menambahkan, di usianya yang sudah mencapai 50 tahun, dirinya sudah tidak kuat lagi berlama-lama mengojek atau mengojek sampai ke tempat yang jauh. “Sudah tua jadi gampang capek, sekarang juga paling jauh nganter ke Tendean atau Pasar Minggu,” kata pria asli Betawi tersebut.

Sementara Didin, pengemudi ojek pangkalan di daerah Beji, Depok, beralasan bahwa pendapatannya jika bergabung dengan GoJek justru akan menurun. “Kalau sekarang penghasilan semuanya buat sendiri, kalau di GoJek harus dibagi sama kantornya, jadi kurang dong,” kata Didin.

Didin berujar, ada beberapa rekannya yang bergabung dengan GoJek tapi kemudian keluar. Alasannya, jumlah pendapatan berbeda bila dibandingkan menjadi ojek pangkalan. Sejumlah rekan Didin di pangkalan ojek juga membenarkan hal tersebut. (Baca: Ini Suka-Duka Sopir GoJek: Beli Kosmetik, Dimaki, dan Tersesat)

Layanan angkutan ojek sepeda motor berbasis telepon seluler seperti GoJek dan Grab Bike memberikan peluang bagi pengemudi ojek untuk mendapatkan pelanggan di lokasi mana saja tanpa terikat pangkalan. GoJek di laman resminya menyatakan bahwa seluruh calon pengemudi GoJek akan mendapat pelatihan menyeluruh mulai penggunaan telepon seluler hingga keamanan mengemudi. Selain itu pengemudi akan mendapat pembagian keuntungan sebesar 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan, termasuk bonus saat mencapai target tertentu.

No comments:

Post a Comment

Postkan Komentar anda biar ramai :-))